Seringkali pemimpi dikaitkan dengan seseorang yang selalu
mebayangkan atas hayal. Sedangkan pemimpin seringkali dikaitkan dengan wibawa
atau jabatan tertinggi dalam suatu pemerintahan.
Ketika kita harus mencermati rangkaian huruf pemimpi dan
pemimpin maka hanya akan ada satu huruf “N” yang membedakan kedua kata
tersebut.
Terlihat sederhana satu huruf “N” yang akan memberi makna
berbeda dari kedua kata tersebut, pemimpi diibaratkan seseorang yang hanya akan
tertidur ketika dia mempunyai harapan dan asa yang kuat, pemimpi hanya ada
dalam bayang semu sedangkan pemimpin adalah kata pemimpi+N yang terkadang “N”
tersebut mempunyai makna nyata, ketika seorng pemimpi mempunyai harapan kemudia
ia berusaha mewujudkannya ia akan menjadi seorang pemimpin.
Pemimpi akan terlihat baik ketika ia mulai bergerak merangkak
menuju mimpi yang nyata, nyata bukan berarti buta, ketika seorang pemimpi
menjadi pemimpin kemudia ia perlahan melanggar moral hati nuraninya, bukankah
ia telah kehilangan mimpinya, mimpi yang telah membangun dan membawanya menjadi
bagian tubuh atau bangan tertinggi.
Pemimpin yang baik ia akan menjalankan kewajibannya sesuai
hati nurai bukan atas imbalan atau pamor, ketika pemimpin dituntut menjadi
insan yang baik, hati, logika dan moral agamanya akan menjadi system yang
meolah pilaku yang baik, dan ketika salah satu system tersebut lumpuh maka
perbuatan atau prilakunya akan menyimpang, sebagian besar fenomena pemimpin
yang lumpuh atas 3 sistem tersebut masih banyak kita temui disekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar